Nurdin Halid Terkepung

Diposting oleh jaka JPI Kamis, 24 Februari 2011

Nurdin Halid Terkepung - Gelombang aksi menolak Nurdin Halid berlanjut. Bahkan, Nurdin Halid dinilai sudah terpojok. Sebab, desakan agar ia mundur dari bursa pencalonan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia datang dari delapan penjuru angin.

Terakhir, Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan telah mengagendakan pemanggilan Nurdin pada Selasa pekan depan. "Untuk membahas persoalan teknis pencalonan ketua umum organisasi PSSI," ujar Wakil Ketua Komisi X, yang di antaranya membidangi masalah olahraga, Rully Chairul Azwar, saat dihubungi Tempo melalui telepon tadi malam.

Rully menyatakan, PSSI harus harus mendudukkan perkara ini sesuai dengan aturan mainnya, bukan dengan politik. Organisasi ini juga harus mau terbuka menerima semua calon ketua umum yang memenuhi syarat. "Kasihan nanti sepak bola kita makin terpuruk," kata politikus Golkar ini.
Wakil ketua komisi olahraga lainnya, politikus Partai Amanat Nasional Asman Abnur, menyatakan komisinya belum menentukan sikap soal tuntutan masyarakat agar Nurdin mundur dari bursa Ketua Umum PSSI. "Kami masih melihat perkembangan yang ada. Sementara (ini) serahkan ke pemerintah dulu," kata mantan Ketua Fraksi PAN ini.

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, bersama Ketua Komite Olahraga Nasional/Komite Olimpiade Indonesia (KONI/KOI) Rita Subowo, pada Selasa lalu telah menyatakan pencalonan Nurdin perlu dipertanyakan. Soalnya, Nurdin pernah menjadi narapidana korupsi, sementara peraturan dasar badan sepak bola dunia, FIFA, dan KONI/KOI menutup peluang bekas narapidana memimpin induk organisasi cabang-cabang olahraga.

Atas pernyataan Andi, keluarga besar Nurdin Halid mengatakan akan mensomasi Andi. "Ucapan Menpora memprovokasi masyarakat," kata Kadir Halid, juru bicara keluarga Nurdin Halid, kemarin.

Sepanjang hari kemarin, perlawanan terhadap rezim PSSI kian marak di berbagai kota. Di Jakarta, massa "ganyang-Nurdin" untuk kedua kalinya menggembok kantor PSSI di Senayan, Jakarta, dan memberi batas waktu 3 x 24 jam kepada pemerintah untuk membekukan kepengurusan Nurdin. Demo menuntut PSSI agar direvolusi juga marak di berbagai daerah, seperti Bandung, Jayapura, Medan, Malang, Jember, hingga Makassar.

Persik Kediri dan Pengurus Daerah PSSI Jawa Barat bahkan siap memboikot kongres PSSI pada 26 Maret di Bali, yang akan memilih ketua umum, jika PSSI ngotot mengajukan hanya Nurdin dan Nirwan Bakrie yang maju sebagai calon ketua umum. “Kalau deadlock dan aturan FIFA itu tetap direkayasa, nanti kita tinggalkan saja kongresnya,” kata Ketua Pengda Jawa Barat Tony Aprilani. (sumber: tempointeraktif.com)

0 komentar

Posting Komentar